Setiap warga negara memiliki kewajiban memberikan hak suara pada pemilu presiden. Begitu pula yang dilakukan para astronot Amerika Serikat yang sedang berada di luar angkasa, berhak memberikan suaranya untuk memilih Barack Obama atau Mitt Romney sebagai Presiden AS mendatang.
Para astronot NASA di Stasiun Luar Angkasa Internasional memiliki kesempatan untuk ikut pemilihan presiden besok, 6 November 2012, dari atas orbit. Mereka berada ratusan mil di atas lokasi pemungutan suara.
Astronot yang berada di laboratorium yang sedang mengorbit akan mengirimkan versi digital surat suaranya ke pengendali misi di Johnson Space Center (JSC) yang berada di Houston. Isian surat suara itu akan kembali ke bumi menggunakan jalan cara yang sama.
"Mereka akan kembali mengirimkan surat suaranya ke pengendali misi di bumi," kata Jay Bolden, Juru Bicara NASA untuk JSC. "Ini merupakan pemungutan suara yang aman, karena langsung dikirimkan ke pihak otoritas voting".
Sistem pemungutan suara ini dilakukan setelah Rancangan Undang-Undang (RUU) tahun 1997 yang sudah disahkan oleh legislator Texas (hampir semua astronot NASA tinggal di sekitar kawasan Houston). Sistem ini pertama kali digunakan pada tahun yang sama oleh David Wolf, yang pada waktu ini sedang berada di atas kapal stasiun luar angkasa Rusia.
"Anda berpikir sedang berada di luar negeri pada saat pemungutan suara. Dan dia benar-benar di luar negeri, di sebuah stasiun ruang angkasa," kata Bolden kepada Space.com. Pada tahun 1997, Wolf berpartisipasi dalam pemilu lokal.
Namun untuk pemilihan presiden, Leroy Chiao adalah orang Amerika Serikat pertama yang memberikan suara dalam pemilihan presiden dari ruang angkasa. Saat itu ia sedang memimpin misi ekspedisi 10 stasiun luar angkasa internasional pada tahun 2004.
Selain itu, di stasiun misi ekspedisi 33 terdapat dua orang Amerika Serikat di antara enam orang awak, yaitu Komandan Sunita Williams dan Insinyur Penerbang Kevin Ford. Keduanya melaporkan secara langsung ke bumi bahwa pemilihan presiden yang mereka lakukan di luar angkasa sama seperti di bumi.
"Keduanya benar-benar melakukannya, mereka ditempatkan di Rusia, sebelum diberangkatkan ke luar angkasa," tambah Bolden.
Williams dan Ford, naik ke orbit pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia, yang diluncurkan dari Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan. Williams diberangkatkan pada pertengahan Juli, sementara Ford diberangkatkan pada 23 Oktober.
Williams dijadwalkan kembali ke bumi pada 12 November 2012. Saat williams sudah dipulangkan, Ford akan melanjutkan misi dengan menjadi Komandan di misi terbaru di ekspedisi 34, yang akan berjalan sampai Maret 2013.
Para astronot NASA di Stasiun Luar Angkasa Internasional memiliki kesempatan untuk ikut pemilihan presiden besok, 6 November 2012, dari atas orbit. Mereka berada ratusan mil di atas lokasi pemungutan suara.
Astronot yang berada di laboratorium yang sedang mengorbit akan mengirimkan versi digital surat suaranya ke pengendali misi di Johnson Space Center (JSC) yang berada di Houston. Isian surat suara itu akan kembali ke bumi menggunakan jalan cara yang sama.
"Mereka akan kembali mengirimkan surat suaranya ke pengendali misi di bumi," kata Jay Bolden, Juru Bicara NASA untuk JSC. "Ini merupakan pemungutan suara yang aman, karena langsung dikirimkan ke pihak otoritas voting".
Sistem pemungutan suara ini dilakukan setelah Rancangan Undang-Undang (RUU) tahun 1997 yang sudah disahkan oleh legislator Texas (hampir semua astronot NASA tinggal di sekitar kawasan Houston). Sistem ini pertama kali digunakan pada tahun yang sama oleh David Wolf, yang pada waktu ini sedang berada di atas kapal stasiun luar angkasa Rusia.
"Anda berpikir sedang berada di luar negeri pada saat pemungutan suara. Dan dia benar-benar di luar negeri, di sebuah stasiun ruang angkasa," kata Bolden kepada Space.com. Pada tahun 1997, Wolf berpartisipasi dalam pemilu lokal.
Namun untuk pemilihan presiden, Leroy Chiao adalah orang Amerika Serikat pertama yang memberikan suara dalam pemilihan presiden dari ruang angkasa. Saat itu ia sedang memimpin misi ekspedisi 10 stasiun luar angkasa internasional pada tahun 2004.
Selain itu, di stasiun misi ekspedisi 33 terdapat dua orang Amerika Serikat di antara enam orang awak, yaitu Komandan Sunita Williams dan Insinyur Penerbang Kevin Ford. Keduanya melaporkan secara langsung ke bumi bahwa pemilihan presiden yang mereka lakukan di luar angkasa sama seperti di bumi.
"Keduanya benar-benar melakukannya, mereka ditempatkan di Rusia, sebelum diberangkatkan ke luar angkasa," tambah Bolden.
Williams dan Ford, naik ke orbit pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia, yang diluncurkan dari Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan. Williams diberangkatkan pada pertengahan Juli, sementara Ford diberangkatkan pada 23 Oktober.
Williams dijadwalkan kembali ke bumi pada 12 November 2012. Saat williams sudah dipulangkan, Ford akan melanjutkan misi dengan menjadi Komandan di misi terbaru di ekspedisi 34, yang akan berjalan sampai Maret 2013.
0 Response to "Astronot AS Ikuti Pilpres dari Luar Angkasa"
Post a Comment