Pangkalan Bun - Studi terbaru menunjukkan bahwa kafein dapat memfokuskan pikiran seseorang pada hal-hal yang positif. Hasil penelitian ini dipublikasikan oleh para ilmuwan dari Universitas Ruhr di Jerman.
Penelitian tersebut melibatkan 66 subyek, yang sebagian diminta mengonsumsi pil plasebo yang berisi laktosa. Sisanya mengambil 200 mg kafein yang setara dengan dua atau tiga cangkir kopi. Hal ini dilakukan 30 menit sebelum uji coba dimulainya.
Hasilnya, subyek yang mengonsumsi kafein mampu melihat kata-kata positif, seperti bahagia, lebih akurat dibandingkan kata-kata negatif atau netral. Penemuan ini telah dipublikasikan pekan lalu dalam jurnal PLoS ONE, seperti dilansir New York Daily News, (13/11).
Hasil serupa juga ditunjukkan oleh penelitian sebelumnya, yang menyebutkan bahwa kafein dapat merangsang sistem saraf pusat dengan meningkatkan aktivitas dopamin, hormon yang dikaitkan dengan peningkatan kreativitas dan impulsif.
Menyangga pernyataan sebelumnya, sebuah studi yang diterbitkan tahun lalu ternyata menemukan bahwa wanita yang minum dua cangkir kopi atau lebih cenderung mengalami depresi. Hasil temuan itu dihubungkan dengan efek kafein pada hormon otak. Penelitian ini diterbitkan dalam Archives of Internal Medicine, yang melibatkan lebih dari 50.000 peserta wanita.
Hasilnya, subyek yang mengonsumsi kafein mampu melihat kata-kata positif, seperti bahagia, lebih akurat dibandingkan kata-kata negatif atau netral. Penemuan ini telah dipublikasikan pekan lalu dalam jurnal PLoS ONE, seperti dilansir New York Daily News, (13/11).
Hasil serupa juga ditunjukkan oleh penelitian sebelumnya, yang menyebutkan bahwa kafein dapat merangsang sistem saraf pusat dengan meningkatkan aktivitas dopamin, hormon yang dikaitkan dengan peningkatan kreativitas dan impulsif.
Menyangga pernyataan sebelumnya, sebuah studi yang diterbitkan tahun lalu ternyata menemukan bahwa wanita yang minum dua cangkir kopi atau lebih cenderung mengalami depresi. Hasil temuan itu dihubungkan dengan efek kafein pada hormon otak. Penelitian ini diterbitkan dalam Archives of Internal Medicine, yang melibatkan lebih dari 50.000 peserta wanita.
Sumber : Merdeka.com
0 Response to "Kopi, obat mujarab untuk bahagia?"
Post a Comment