Pangkalan Bun - Polusi udara tidak hanya terkait terhadap masalah pernapasan saja, studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa polusi udara juga terkait dengan kerusakan otak. Penelitian terbaru bahkan menunjukkan bahwa polusi udara dapat membuat lansia lebih cepat pikun.
Peneliti dari U.S. National Institute on Aging melakukan studi yang melibatkan 14.000 pria dan wanita yang berusia lebih dari 50 tahun. Studi tersebut dilakukan dengan memeriksa ketrampilan mental peserta yang dikaitkan dengan data dari Environmental Protection Agency tentang rata-rata tingkat polusi udara.
Penelitian juga memperhitungkan faktor-faktor seperti usia, ras, etnis, pendidikan, kebiasaan merokok, dan kondisi paru-paru dan jantung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seorang lansia yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi, memiliki nilai tes kemampuan mental
yang lebih rendah dibanding orang yang tinggal di daerah rendah polusi. Hasil tes kemampuan mental tersebut menunjukkan adanya penurunan daya ingat dan kemunduran penguasaan bahasa lebih dini pada lansia.
Tingginya jumlah partikel yang mencemari udara tersebut sebanding dengan penurunan kemampuan mental seseorang. Tingkat ketebalan partikulat halus dalam udara yang tercemar berkisar 4,1-20,7 mikrogram per meter kubik dan setiap kenaikan 10 poin telah dikaitkan dengan penurunan skor tes kemampuan mental sebanyak 0,36 poin.
"Hasil tes tersebut menunjukkan bahwa polusi udara dapat menyebabkan penuaan dini pada otak hingga tiga tahun lebih cepat," kata para peneliti.
Temuan ini dipresentasi pada tanggal 16 kemarin dalam pertemuan Society Gerontological of America di San Francisco. Studi ini adalah yang pertama kali menunjukkan bagaimana paparan polusi udara dapat mempengaruhi kemampuan mental lansia.
"Orang dewasa yang lebih tua sangat rentan terhadap bahaya paparan polusi udara, karena dapat meningkatkan risiko kerusakan jantung, pernafasan, fungsi otak dan bahkan kematian dini," kata Jennifer Ailshire, dari Center for Biodemography and Population Health di U.S. National Institute on Aging, seperti dikutip dari everydayhealth, Senin (19/11/2012).
Peneliti dari U.S. National Institute on Aging melakukan studi yang melibatkan 14.000 pria dan wanita yang berusia lebih dari 50 tahun. Studi tersebut dilakukan dengan memeriksa ketrampilan mental peserta yang dikaitkan dengan data dari Environmental Protection Agency tentang rata-rata tingkat polusi udara.
Penelitian juga memperhitungkan faktor-faktor seperti usia, ras, etnis, pendidikan, kebiasaan merokok, dan kondisi paru-paru dan jantung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa seorang lansia yang tinggal di daerah dengan tingkat polusi udara tinggi, memiliki nilai tes kemampuan mental
yang lebih rendah dibanding orang yang tinggal di daerah rendah polusi. Hasil tes kemampuan mental tersebut menunjukkan adanya penurunan daya ingat dan kemunduran penguasaan bahasa lebih dini pada lansia.
Tingginya jumlah partikel yang mencemari udara tersebut sebanding dengan penurunan kemampuan mental seseorang. Tingkat ketebalan partikulat halus dalam udara yang tercemar berkisar 4,1-20,7 mikrogram per meter kubik dan setiap kenaikan 10 poin telah dikaitkan dengan penurunan skor tes kemampuan mental sebanyak 0,36 poin.
"Hasil tes tersebut menunjukkan bahwa polusi udara dapat menyebabkan penuaan dini pada otak hingga tiga tahun lebih cepat," kata para peneliti.
Temuan ini dipresentasi pada tanggal 16 kemarin dalam pertemuan Society Gerontological of America di San Francisco. Studi ini adalah yang pertama kali menunjukkan bagaimana paparan polusi udara dapat mempengaruhi kemampuan mental lansia.
"Orang dewasa yang lebih tua sangat rentan terhadap bahaya paparan polusi udara, karena dapat meningkatkan risiko kerusakan jantung, pernafasan, fungsi otak dan bahkan kematian dini," kata Jennifer Ailshire, dari Center for Biodemography and Population Health di U.S. National Institute on Aging, seperti dikutip dari everydayhealth, Senin (19/11/2012).
Sumber : health.detik.com
0 Response to "Polusi Udara Bikin Lansia Cepat Pikun"
Post a Comment