Pangkalan bun - Penyakit diabetes atau kencing manis tak hanya urusan masalah orang dewasa saja, namun anak-anak juga sudah mulai mengalaminya. Penyakit ini disebabkan karena tingginya kadar glukosa dalam darah. Dulu penyakit ini hanya diyakini menyerang orang dewasa saja, tapi kenyataannya tidak.
Diabetes disebabkan karena tingginya kadar glukosa dalam darah akibat hormon insulin gagal mengubah gula darah untuk dapat dimanfaatkan otot. Hormon insulin dihasilkan oleh sebuah organ di dalam perut yang bernama pankreas.
Secara umum, ada 4 jenis diabetes, yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, diabetes gestasional dan diabetes tipe lainnya. Diabetes tipe 1 terjadi ketika pankreas tidak mampu memproduksi insulin sama sekali. Diabetes ini biasanya menyerang anak-anak dan remaja.
Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh mampu memproduksi insulin, tapi tidak berfungsi secara optimal. Diabetes gestasional terjadi pada ibu hamil akibat tubuh tidak memiliki kemampuan memproduksi insulin yang cukup. Sedangkan diabetes tipe lainnya terjadi karena adanya kelainan tertentu.
Pada anak-anak, seringkali yang dijumpai adalah diabetes tipe 1. Apabila anak-anak sampai terkena diabetes tipe 2, maka besar kemungkinannya adalah akibat pola makan dan gaya hidup yang salah. Gangguan akibat diabetes ini cenderung mengalami kenaikan saat liburan sekolah.
"Kasus diabetes pada anak-anak paling banyak saat setelah liburan atau pas masa liburan, yaitu bulan Juni sampai Juli dan bulan Desember. Saat liburan, anak-anak seringkali dibebaskan mau makan apa saja atau bahkan cuma tidur seharian," kata dr Aman B. Pulungan SpA.(K), konsultan endokrin anak RSCM dalam acara diskusi media bertema 'Fenomena Diabetes Anak' yang diselenggarakan Roche di Giggle The Fun Factory FX Senayan, Jakarta, Rabu (7/11/2012).
Kasus diabetes tipe 2 pada anak-anak amat jarang dijumpai. Pada banyak kasus, diabetes pada anak-anak adalah diabetes tipe 1 yang sayangnya membutuhkan banyak perhatian dan biaya. Karena pankreas tidak bisa memproduksi insulin sama sekali, insulin harus diberikan dari luar dengan cara disuntikkan.
Apabila insulin tidak segera diberikan, penderita dengan cepat bisa tidak sadarkan diri akibat kadar gula darah yang rendah atau hipoglikemia. Untuk menjaga gula darahnya tetap stabil, anak penderita diabetes tipe 1 juga harus mengontrol pola makan dan banyak melakukan oleharaga. Selain itu, ia harus rutin memeriksakan gula darahnya.
"Ada 4 pilar utama penanganan diabetes pada anak, yaitu insulin, makanan sehat, olahraga dan cek gula darah. Insulin harus disuntik seumur hidup, makanan harus makanan sehat, harus olahraga terus, untuk mengontrol metabolisme harus ada monitoring," kata dr Aman.
Diabetes pada anak tentu juga berakibat pada ekonomi keluarga karena membutuhkan perawatan seumur hidup. Karena sedang dalam masa pertumbuhan, anak tidak boleh dikurangi jumlah kalori dan karbohidatnya. Namun jumlah karbohidrat yang masuk juga harus sesuai dengan insulinnya. Oleh karena itu, anak-anak harus rutin melakukan cek gula darah.
Diabetes disebabkan karena tingginya kadar glukosa dalam darah akibat hormon insulin gagal mengubah gula darah untuk dapat dimanfaatkan otot. Hormon insulin dihasilkan oleh sebuah organ di dalam perut yang bernama pankreas.
Secara umum, ada 4 jenis diabetes, yaitu diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, diabetes gestasional dan diabetes tipe lainnya. Diabetes tipe 1 terjadi ketika pankreas tidak mampu memproduksi insulin sama sekali. Diabetes ini biasanya menyerang anak-anak dan remaja.
Diabetes tipe 2 terjadi ketika tubuh mampu memproduksi insulin, tapi tidak berfungsi secara optimal. Diabetes gestasional terjadi pada ibu hamil akibat tubuh tidak memiliki kemampuan memproduksi insulin yang cukup. Sedangkan diabetes tipe lainnya terjadi karena adanya kelainan tertentu.
Pada anak-anak, seringkali yang dijumpai adalah diabetes tipe 1. Apabila anak-anak sampai terkena diabetes tipe 2, maka besar kemungkinannya adalah akibat pola makan dan gaya hidup yang salah. Gangguan akibat diabetes ini cenderung mengalami kenaikan saat liburan sekolah.
"Kasus diabetes pada anak-anak paling banyak saat setelah liburan atau pas masa liburan, yaitu bulan Juni sampai Juli dan bulan Desember. Saat liburan, anak-anak seringkali dibebaskan mau makan apa saja atau bahkan cuma tidur seharian," kata dr Aman B. Pulungan SpA.(K), konsultan endokrin anak RSCM dalam acara diskusi media bertema 'Fenomena Diabetes Anak' yang diselenggarakan Roche di Giggle The Fun Factory FX Senayan, Jakarta, Rabu (7/11/2012).
Kasus diabetes tipe 2 pada anak-anak amat jarang dijumpai. Pada banyak kasus, diabetes pada anak-anak adalah diabetes tipe 1 yang sayangnya membutuhkan banyak perhatian dan biaya. Karena pankreas tidak bisa memproduksi insulin sama sekali, insulin harus diberikan dari luar dengan cara disuntikkan.
Apabila insulin tidak segera diberikan, penderita dengan cepat bisa tidak sadarkan diri akibat kadar gula darah yang rendah atau hipoglikemia. Untuk menjaga gula darahnya tetap stabil, anak penderita diabetes tipe 1 juga harus mengontrol pola makan dan banyak melakukan oleharaga. Selain itu, ia harus rutin memeriksakan gula darahnya.
"Ada 4 pilar utama penanganan diabetes pada anak, yaitu insulin, makanan sehat, olahraga dan cek gula darah. Insulin harus disuntik seumur hidup, makanan harus makanan sehat, harus olahraga terus, untuk mengontrol metabolisme harus ada monitoring," kata dr Aman.
Diabetes pada anak tentu juga berakibat pada ekonomi keluarga karena membutuhkan perawatan seumur hidup. Karena sedang dalam masa pertumbuhan, anak tidak boleh dikurangi jumlah kalori dan karbohidatnya. Namun jumlah karbohidrat yang masuk juga harus sesuai dengan insulinnya. Oleh karena itu, anak-anak harus rutin melakukan cek gula darah.
Sumber : Detikhealth.com
0 Response to "Saat Liburan, Kasus Diabetes pada Anak Naik"
Post a Comment