pangkalan bun - Diet Yo-yo kebanyakan dialami oleh orang yang hanya iseng melakukan diet atau ingin menurunkan berat badan dengan cepat. Tapi sebaiknya waspada, karena diet Yo-yo justru bisa menimbulkan banyak bahaya.
Diet Yo-yo adalah orang yang melakukan diet untuk menurunkan berat badannya, tapi kemudian bertambah lagi berat badannya setelah berhenti diet. Program ini membuat tubuh tidak konsisten sehingga bisa memberikan efek buruk.
Berikut ini beberapa bahaya yang bisa timbul jika melakukan diet Yo-yo, seperti dikutip dari Weightlosscenter.net, Kamis (20/12/2012) yaitu:
1. Frustasi dan stres
Salah satu penyebab diet Yo-yo adalah seseorang tidak bisa mencapai target yang diharapkannya, sehingga motivasi yang sudah dibangun mulai menurun dan mengalihkan rasa stres serta frustasinya pada makanan.
Kondisi ini tentu saja akan membuat berat badannya meningkat, bahkan tak jarang bobot tubuhnya lebih besar ketimbang sebelum diet sehingga bisa berbahaya bagi kesehatan.
2. Membahayakan kondisi jantung
Peneliti dari Wake Forest University di North Carolina menemukan berat badan yang naik kembali setelah diet bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Karena dalam beberapa kasus kadar kolesterol jahat, tekanan darah, trigliserida dan gula darah lebih tinggi ketika berat badannya meningkat lagi.
3. Metabolisme tubuh menjadi lebih lambat
Orang yang melakukan diet Yo-yo akan kehilangan massa ototnya saat penurunan berat badan. Kondisi kehilangan massa otot ini akan memperlambat metabolisme tubuh sehingga tidak membakar energi secara efisien.
4. Lemak di perut makin menumpuk
Setiap kali terjadi fluktuasi berat badan maka berpengaruh terhadap penumpukan lemak di tubuh terutama daerah perut. Padahal lemak di perut atau disebut lemak visceral bisa berbahaya karena berhubungan dengan kolesterol tinggi, insulin tinggi, trigliserida tinggi, tekanan darah tinggi dan masalah lainnya.
Jenis lemak ini adalah lemak paling berbahaya dan dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes, penyakit jantung, stroke, demensia (pikun) dan beberapa jenis kanker.
5. Melemahkan sistem kekebalan tubuh
Perubahan berat badan yang naik turun secara berulang bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. Sebuah penelitian mengungkapkan orang yang sudah mencoba 5 kali program diet dan terjadi fluktuasi berat badan akan mengalami penurunan sistem imun hingga 30 persen.
Untuk itu sebaiknya pahami terlebih dahulu program diet yang akan dijalani serta efek jangka panjangnya, karena diet yang hanya sekedar iseng atau tidak sungguh-sungguh bisa bikin berat badan naik turun yang justru membahayakan kesehatan.
Diet Yo-yo adalah orang yang melakukan diet untuk menurunkan berat badannya, tapi kemudian bertambah lagi berat badannya setelah berhenti diet. Program ini membuat tubuh tidak konsisten sehingga bisa memberikan efek buruk.
Berikut ini beberapa bahaya yang bisa timbul jika melakukan diet Yo-yo, seperti dikutip dari Weightlosscenter.net, Kamis (20/12/2012) yaitu:
1. Frustasi dan stres
Salah satu penyebab diet Yo-yo adalah seseorang tidak bisa mencapai target yang diharapkannya, sehingga motivasi yang sudah dibangun mulai menurun dan mengalihkan rasa stres serta frustasinya pada makanan.
Kondisi ini tentu saja akan membuat berat badannya meningkat, bahkan tak jarang bobot tubuhnya lebih besar ketimbang sebelum diet sehingga bisa berbahaya bagi kesehatan.
2. Membahayakan kondisi jantung
Peneliti dari Wake Forest University di North Carolina menemukan berat badan yang naik kembali setelah diet bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Karena dalam beberapa kasus kadar kolesterol jahat, tekanan darah, trigliserida dan gula darah lebih tinggi ketika berat badannya meningkat lagi.
3. Metabolisme tubuh menjadi lebih lambat
Orang yang melakukan diet Yo-yo akan kehilangan massa ototnya saat penurunan berat badan. Kondisi kehilangan massa otot ini akan memperlambat metabolisme tubuh sehingga tidak membakar energi secara efisien.
4. Lemak di perut makin menumpuk
Setiap kali terjadi fluktuasi berat badan maka berpengaruh terhadap penumpukan lemak di tubuh terutama daerah perut. Padahal lemak di perut atau disebut lemak visceral bisa berbahaya karena berhubungan dengan kolesterol tinggi, insulin tinggi, trigliserida tinggi, tekanan darah tinggi dan masalah lainnya.
Jenis lemak ini adalah lemak paling berbahaya dan dapat meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes, penyakit jantung, stroke, demensia (pikun) dan beberapa jenis kanker.
5. Melemahkan sistem kekebalan tubuh
Perubahan berat badan yang naik turun secara berulang bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh. Sebuah penelitian mengungkapkan orang yang sudah mencoba 5 kali program diet dan terjadi fluktuasi berat badan akan mengalami penurunan sistem imun hingga 30 persen.
Untuk itu sebaiknya pahami terlebih dahulu program diet yang akan dijalani serta efek jangka panjangnya, karena diet yang hanya sekedar iseng atau tidak sungguh-sungguh bisa bikin berat badan naik turun yang justru membahayakan kesehatan.
0 Response to "Bahaya! Jangan Pernah Lakukan Diet Yo-yo"
Post a Comment