pangkalan bun - Kebanyakan makan gula ternyata tak hanya bisa bikin gemuk dan memicu diabetes, tetapi juga mempengaruhi otak. Pada anak-anak yang masih sekolah, kebanyakan makan atau minum minuman mengandung gula bisa menggangu konsentrasi.
Ukuran otak manusia hanya 10 persen dari ukuran berat badan total, tapi otak membutuhkan konsumsi energi yang paling tinggi hingga 40 persen.
"Otak terus bekerja bahkan tetap bekerja dengan aktif walaupun sedang tidur. Contohnya saja kita bisa bermimpi," jelas Dr. dr Tjhin Wiguna, Sp.KJ(K), dokter spesialis jiwa anak FKUI, dalam acara Media Edukasi 'Bahaya Asupan Gula Tambahan serta Dampaknya pada Kesehatan dan Konsentrasi Anak', di Hotel Mulia, Jakarta, dan ditulis pada Kamis (20/12/2012).
Untuk itu, konsumsi karbohidrat yang merupakan sumber energi sangatlah penting. Tapi harus diingat, asupan karbohidrat juga tidak boleh berlebihan, terutama bagi anak.
Selain dapat menyebabkan kegemukan, memicu diabetes, kebanyakan karbohidrat atau gula juga dapat mempengaruhi otak.
"Kalau anak kebanyakan makan karbo, itu akan dipecah menjadi gula. Sebagai respons, pankreas akan mengeluarkan insulin untuk menurunkan kadar gula darah. Akibatnya, konsentrasi akan turun, lelah, ngantuk, stres juga karena mau belajar tapi tidak bisa, hormon kortisol juga tinggi, dan ujung-ujungnya nagih pengin makan gula lagi," jelas Dr Tjhin.
Hal ini juga diamini oleh dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K), dokter spesialis anak endoktrin FKUI. dr Aman mengatakan, hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang suka minum minuman mengandung gula, seperti soda, energy drink, kemampuan belajarnya akan lebih buruk dan hiperaktif.
"Di sekolah dia aktif jalan kesana kesini, banyak ngobrol, jadi susah belajarnya. Glukosa mempengaruhi kemampuan belajar, memori dan konsentrasi," jelas dr Aman.
Ukuran otak manusia hanya 10 persen dari ukuran berat badan total, tapi otak membutuhkan konsumsi energi yang paling tinggi hingga 40 persen.
"Otak terus bekerja bahkan tetap bekerja dengan aktif walaupun sedang tidur. Contohnya saja kita bisa bermimpi," jelas Dr. dr Tjhin Wiguna, Sp.KJ(K), dokter spesialis jiwa anak FKUI, dalam acara Media Edukasi 'Bahaya Asupan Gula Tambahan serta Dampaknya pada Kesehatan dan Konsentrasi Anak', di Hotel Mulia, Jakarta, dan ditulis pada Kamis (20/12/2012).
Untuk itu, konsumsi karbohidrat yang merupakan sumber energi sangatlah penting. Tapi harus diingat, asupan karbohidrat juga tidak boleh berlebihan, terutama bagi anak.
Selain dapat menyebabkan kegemukan, memicu diabetes, kebanyakan karbohidrat atau gula juga dapat mempengaruhi otak.
"Kalau anak kebanyakan makan karbo, itu akan dipecah menjadi gula. Sebagai respons, pankreas akan mengeluarkan insulin untuk menurunkan kadar gula darah. Akibatnya, konsentrasi akan turun, lelah, ngantuk, stres juga karena mau belajar tapi tidak bisa, hormon kortisol juga tinggi, dan ujung-ujungnya nagih pengin makan gula lagi," jelas Dr Tjhin.
Hal ini juga diamini oleh dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A(K), dokter spesialis anak endoktrin FKUI. dr Aman mengatakan, hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang suka minum minuman mengandung gula, seperti soda, energy drink, kemampuan belajarnya akan lebih buruk dan hiperaktif.
"Di sekolah dia aktif jalan kesana kesini, banyak ngobrol, jadi susah belajarnya. Glukosa mempengaruhi kemampuan belajar, memori dan konsentrasi," jelas dr Aman.
0 Response to "Kebanyakan Gula Bikin Anak Nggak Konsentrasi Belajar"
Post a Comment