Radio Jreng, Pangkalan Bun - Agar selalu bugar, sejumlah orang memutuskan untuk lebih giat berolahraga, bahkan dengan porsi yang lebih intens dari sebelumnya. Padahal menurut sebuah studi baru, beristirahat sebentar juga sama pentingnya dengan olahraga itu sendiri.
Peneliti dari Stirling University ini percaya istirahat akan membantu proses pemulihan otot, termasuk membuat tubuh lebih fit dalam waktu yang lebih cepat.
Untuk memastikannya, peneliti melibatkan 12 pesepeda yang dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok diminta melakukan olahraga dengan intensitas tinggi lalu diselingi dengan istirahat jangka pendek sebanyak tiga kali seminggu.
Di setiap sesi, partisipan diminta mengayuh pedal kencang-kencang tapi di bawah kecepatan pelari cepat (spinter) selama empat menit, kemudian berhenti sejenak selama dua menit. Pola ini diulang hingga lima kali.
Kelompok kedua diminta untuk terus bersepeda selama sejam dengan kecepatan yang lebih rendah, juga sebanyak tiga kali seminggu. Namun empat minggu kemudian, kedua kelompok diminta bertukar program.
Hasilnya, program pertama yang melibatkan perpaduan antara latihan keras dengan istirahat terbukti paling banyak memberikan manfaat bagi partisipan, bahkan menghasilkan peningkatan kekuatan serta performa partisipan hingga dua kali lipat.
"Meski kami menemukannya pada para pesepeda, tapi jika Anda dapat membuat sesi olahraga yang keras menjadi lebih keras dan sesi yang mudah jadi lebih mudah maka Anda akan cenderung memperoleh hasil yang lebih baik," tandas peneliti Stuart Galloway yang juga seorang pakar fisiologi olahraga.
"Pilihan terbaiknya adalah olahraga berintensitas tinggi seperti bersepeda di dalam ruangan (spin cycling) atau lari interval dan kami akan merekomendasikannya, namun harus dikombinasikan dengan aktivitas berintensitas rendah karena keduanyalah yang dapat memberikan dampak terbesar," tambahnya seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (21/1/2013).
Lagipula peneliti menduga otot-otot manusia kesulitan untuk memulihkan dirinya sendiri jika terlibat dalam aktivitas olahraga yang periodenya panjang, kendati kondisi otot itu secara fisik lebih kuat.
"Otot-otot Anda bisa saja lebih cepat kelelahan ketika beraktivitas dengan intensitas tinggi tapi sebenarnya mereka juga bisa memulihkan diri lebih cepat, dan ini harus difasilitasi dengan memberikan jeda untuk istirahat sebentar. Hal ini akan membuat orang-orang merasa tak begitu capek diantara beberapa sesi olahraga," timpal peneliti lain, Dr Angus Hunter.
"Jadi jangan heran ketika Anda merasa capek setelah berolahraga dan butuh waktu lama untuk memulihkan diri, itu bisa jadi karena Anda telah melakukan olahraga berintensitas sedang secara terus-menerus," pungkasnya.
Peneliti dari Stirling University ini percaya istirahat akan membantu proses pemulihan otot, termasuk membuat tubuh lebih fit dalam waktu yang lebih cepat.
Untuk memastikannya, peneliti melibatkan 12 pesepeda yang dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok diminta melakukan olahraga dengan intensitas tinggi lalu diselingi dengan istirahat jangka pendek sebanyak tiga kali seminggu.
Di setiap sesi, partisipan diminta mengayuh pedal kencang-kencang tapi di bawah kecepatan pelari cepat (spinter) selama empat menit, kemudian berhenti sejenak selama dua menit. Pola ini diulang hingga lima kali.
Kelompok kedua diminta untuk terus bersepeda selama sejam dengan kecepatan yang lebih rendah, juga sebanyak tiga kali seminggu. Namun empat minggu kemudian, kedua kelompok diminta bertukar program.
Hasilnya, program pertama yang melibatkan perpaduan antara latihan keras dengan istirahat terbukti paling banyak memberikan manfaat bagi partisipan, bahkan menghasilkan peningkatan kekuatan serta performa partisipan hingga dua kali lipat.
"Meski kami menemukannya pada para pesepeda, tapi jika Anda dapat membuat sesi olahraga yang keras menjadi lebih keras dan sesi yang mudah jadi lebih mudah maka Anda akan cenderung memperoleh hasil yang lebih baik," tandas peneliti Stuart Galloway yang juga seorang pakar fisiologi olahraga.
"Pilihan terbaiknya adalah olahraga berintensitas tinggi seperti bersepeda di dalam ruangan (spin cycling) atau lari interval dan kami akan merekomendasikannya, namun harus dikombinasikan dengan aktivitas berintensitas rendah karena keduanyalah yang dapat memberikan dampak terbesar," tambahnya seperti dikutip dari Daily Mail, Senin (21/1/2013).
Lagipula peneliti menduga otot-otot manusia kesulitan untuk memulihkan dirinya sendiri jika terlibat dalam aktivitas olahraga yang periodenya panjang, kendati kondisi otot itu secara fisik lebih kuat.
"Otot-otot Anda bisa saja lebih cepat kelelahan ketika beraktivitas dengan intensitas tinggi tapi sebenarnya mereka juga bisa memulihkan diri lebih cepat, dan ini harus difasilitasi dengan memberikan jeda untuk istirahat sebentar. Hal ini akan membuat orang-orang merasa tak begitu capek diantara beberapa sesi olahraga," timpal peneliti lain, Dr Angus Hunter.
"Jadi jangan heran ketika Anda merasa capek setelah berolahraga dan butuh waktu lama untuk memulihkan diri, itu bisa jadi karena Anda telah melakukan olahraga berintensitas sedang secara terus-menerus," pungkasnya.
0 Response to "Agar Fit Jangan Olahraga Terus, Istirahat harus"
Post a Comment