pangkalan bun - Vitamin seringkali digunakan orang untuk meningkatkan daya kekebalan tubuh atau membuatnya tetap bugar. Yang paling banyak dikonsumsi adalah vitamin C dan E yang juga merupakan antioksidan untuk menghentikan molekul radikal bebas sebagai salah satu penyebab penuaan dini dan kanker.
Namun selama ini antioksidan dosis tinggi tidaklah membahayakan bagi kesehatan. Akibatnya makin banyak orang yang mengonsumsi vitamin C, bahkan dengan dosis 10 kali lebih tinggi dari dosis yang direkomendasikan para dokter.
Nyatanya belakangan para pakar menemukan bahwa radikal bebas atau reactive oxygen species (ROS) juga memiliki fungsi tersendiri bagi tubuh. Seperti halnya tim peneliti dari Manchester University yang menemukan bahwa hewan baru bisa menumbuhkan ekornya kembali ketika memiliki kadar radikal bebas yang mencukupi di dalam tubuhnya.
"Jadi ketika kami menurunkan kadar ROS-nya, pertumbuhan dan regenerasi jaringan malah mengalami kegagalan. Artinya studi kami menunjukkan bahwa ROS itu penting untuk memprakarsai dan menopang respons regenerasi," papar peneliti Profesor Enrique Amaya dalam laporan studinya yang dipublikasikan di jurnal Nature Cell Biology.
Menurut Profesor Amaya, molekul-molekul ini juga dibutuhkan sebagai bagian dari proses pemulihan yang disebut WnT genetic signalling. Bahkan implikasinya telah terbukti dalam hampir setiap studi tentang sistem regenerasi, termasuk pada manusia.
"Hal lain yang mengejutkan adalah kami dapat menunjukkan bahwa antioksidan memiliki dampak negatif terhadap pertumbuhan ulang dari jaringan karena kita seringkali diberitahu bahwa antioksidan itu bermanfaat bagi kesehatan," tambahnya seperti dilansir Telegraph, Senin (14/1/2013).
Studi ini sependapat dengan klaim Dr. James Watson yang kontroversial. Pasalnya, ilmuwan yang ikut menemukan struktur DNA ini mengungkapkan bahwa antioksidan juga berbahaya bagi penderita kanker stadium akhir.
Dr. Watson menerangkan bahwa ROS membantu membersihkan sel-sel yang disfungsional dan berbahaya dari dalam tubuh. Sebaliknya antioksidan justru mengganggu proses pemulihan tubuh dari kanker dengan cara menghambat efek keberadaan ROS pada tubuh.
Namun selama ini antioksidan dosis tinggi tidaklah membahayakan bagi kesehatan. Akibatnya makin banyak orang yang mengonsumsi vitamin C, bahkan dengan dosis 10 kali lebih tinggi dari dosis yang direkomendasikan para dokter.
Nyatanya belakangan para pakar menemukan bahwa radikal bebas atau reactive oxygen species (ROS) juga memiliki fungsi tersendiri bagi tubuh. Seperti halnya tim peneliti dari Manchester University yang menemukan bahwa hewan baru bisa menumbuhkan ekornya kembali ketika memiliki kadar radikal bebas yang mencukupi di dalam tubuhnya.
"Jadi ketika kami menurunkan kadar ROS-nya, pertumbuhan dan regenerasi jaringan malah mengalami kegagalan. Artinya studi kami menunjukkan bahwa ROS itu penting untuk memprakarsai dan menopang respons regenerasi," papar peneliti Profesor Enrique Amaya dalam laporan studinya yang dipublikasikan di jurnal Nature Cell Biology.
Menurut Profesor Amaya, molekul-molekul ini juga dibutuhkan sebagai bagian dari proses pemulihan yang disebut WnT genetic signalling. Bahkan implikasinya telah terbukti dalam hampir setiap studi tentang sistem regenerasi, termasuk pada manusia.
"Hal lain yang mengejutkan adalah kami dapat menunjukkan bahwa antioksidan memiliki dampak negatif terhadap pertumbuhan ulang dari jaringan karena kita seringkali diberitahu bahwa antioksidan itu bermanfaat bagi kesehatan," tambahnya seperti dilansir Telegraph, Senin (14/1/2013).
Studi ini sependapat dengan klaim Dr. James Watson yang kontroversial. Pasalnya, ilmuwan yang ikut menemukan struktur DNA ini mengungkapkan bahwa antioksidan juga berbahaya bagi penderita kanker stadium akhir.
Dr. Watson menerangkan bahwa ROS membantu membersihkan sel-sel yang disfungsional dan berbahaya dari dalam tubuh. Sebaliknya antioksidan justru mengganggu proses pemulihan tubuh dari kanker dengan cara menghambat efek keberadaan ROS pada tubuh.
0 Response to "Overdosis Vitamin, Tubuh Susah Menyembuhkan Diri"
Post a Comment