pangkalan bun - Makanan yang dibakar diketahui bisa menjadi salah satu faktor pemicu terjadinya kanker di dalam tubuh. Jika seperti itu, apakah sering konsumsi roti bakar juga bisa menyebabkan kanker?
"Mungkin. Tidak seorang pun dapat mengatakan dengan pasti," ujar Dr Paul Brent, kepala peneliti di Food Standards Australia and New Zealand (FSANZ), seperti dikutip dari abc.net.au, Jumat (4/1/2013).
Dr Brent menuturkan hal ini karena belum ada yang menyelidiki apakah orang yang sering makan roti panggang memiliki risiko kanker lebih tinggi, serta tidak ada pula penelitian di laboratorium dengan menggunakan tikus.
Meski begitu bahan kimia acrylamide yang dihasilkan dari proses pemanasan glukosa dan asam amino tertentu ditemukan pada roti bakar. Bahan kimia ini berpotensi membahayakan tubuh.
"Tingkat acrylamide dalam makanan meningkat seiring dengan suhu memasak yang lebih tinggi dan waktu masak yang lama. Walaupun roti mengandung acrylamide lebih sedikit dibanding keripik dan kentang goreng," ungkap Dr Brent.
Acrylamide yang digunakan dalam berbagai proses industri dan paparan tinggi diketahui bisa menjadi racun bagi sistem saraf hewan dan manusia. Tapi acrylamide dalam makanan umumnya tidak mencapai tingkat yang sama seperti industri.
Selain itu membakar roti panggang juga mengandung sejumlah kecil polycylic aromatic hydrocarbons (PAHs) yang juga ditemukan dalam polutan udara. Beberapa dari jenis PAHs ini terbukti karsinogen (bahan kimia penyebab kanker).
Salah satu PAHs yang paling terkenal adalah benzopyrene yang ditemukan pada tar batubara serta asap rokok. Zat ini dihasilkan ketika bahan organik tidak terbakar secara sempurna. Jika masuk ke dalam tubuh bisa memicu perubahan zat kimia dalam sel yang mengakibatkan kerusakan DNA dan nantinya memicu kanker.
Brent memberikan saran sebaiknya hindari memanggang roti terlalu lama, serta jangan tergoda mengonsumsi roti bakar yang sampai hangus. Jika memang terlalu lama membakar, lebih baik membuang bagian roti yang terlalu hitam atau agak hangus.
"Mungkin. Tidak seorang pun dapat mengatakan dengan pasti," ujar Dr Paul Brent, kepala peneliti di Food Standards Australia and New Zealand (FSANZ), seperti dikutip dari abc.net.au, Jumat (4/1/2013).
Dr Brent menuturkan hal ini karena belum ada yang menyelidiki apakah orang yang sering makan roti panggang memiliki risiko kanker lebih tinggi, serta tidak ada pula penelitian di laboratorium dengan menggunakan tikus.
Meski begitu bahan kimia acrylamide yang dihasilkan dari proses pemanasan glukosa dan asam amino tertentu ditemukan pada roti bakar. Bahan kimia ini berpotensi membahayakan tubuh.
"Tingkat acrylamide dalam makanan meningkat seiring dengan suhu memasak yang lebih tinggi dan waktu masak yang lama. Walaupun roti mengandung acrylamide lebih sedikit dibanding keripik dan kentang goreng," ungkap Dr Brent.
Acrylamide yang digunakan dalam berbagai proses industri dan paparan tinggi diketahui bisa menjadi racun bagi sistem saraf hewan dan manusia. Tapi acrylamide dalam makanan umumnya tidak mencapai tingkat yang sama seperti industri.
Selain itu membakar roti panggang juga mengandung sejumlah kecil polycylic aromatic hydrocarbons (PAHs) yang juga ditemukan dalam polutan udara. Beberapa dari jenis PAHs ini terbukti karsinogen (bahan kimia penyebab kanker).
Salah satu PAHs yang paling terkenal adalah benzopyrene yang ditemukan pada tar batubara serta asap rokok. Zat ini dihasilkan ketika bahan organik tidak terbakar secara sempurna. Jika masuk ke dalam tubuh bisa memicu perubahan zat kimia dalam sel yang mengakibatkan kerusakan DNA dan nantinya memicu kanker.
Brent memberikan saran sebaiknya hindari memanggang roti terlalu lama, serta jangan tergoda mengonsumsi roti bakar yang sampai hangus. Jika memang terlalu lama membakar, lebih baik membuang bagian roti yang terlalu hitam atau agak hangus.
0 Response to "Sering Makan Roti Bakar Bisa Picu Kanker?"
Post a Comment