Pangkalan Bun - Saat ini ramai beredar kabar lewat Facebook mengenai cara mengetahui kerupuk yang digoreng dengan minyak mengandung plastik. Caranya adalah dengan dibakar. Plastik yang jelas-jelas bukanlah bahan yang diperuntukkan untuk dimakan konon bisa memicu kanker. Benarkah begitu?
"Plastik itu bahan polimer dan sifatnya non biodegradable (tidak dapat terurai). Kalau masuk ke pencernaan susah diserap dan mengendap dalam tubuh. Pada tahap awal bisa menyebabkan iritasi, tapi kalau lama-lama juga bisa memicu mutasi dan menyebabkan kanker," kata dr Andhika Rachman, SpPD, FINASIM, ahli kanker dari RS Dharmais ketika dihubungi detikHealth, Kamis (7/2/2013).
Dr Andhika menuturkan, kanker yang diakibatkan makanan berplastik atau bahan-bahan berbahaya lain mungkin baru muncul 10 - 15 tahun setelah terpapar. Tapi yang lebih dikhawatirkan adalah keberadaan bahan berbahaya di dalam tubuh yang bisa mengganggu proses pencernaan.
Pada kasus kerupuk atau gorengan yang dicurigai berplastik, plastik yang masuk ke lambung bisa menyumbat pori-pori lambung. Walaupun asam lambung bersifat asam dan dapat melarutkan makanan, bahan polimer seperti plastik yang bersifat non biodegradable jelas tidak terurai dan dapat menyumbat pori-pori lambung.
"Akibatnya, proses pencernaan makanan terganggu. Yang saya khawatirkan malah terjadinya malnutrisi akibat proses penyerapan makanan tidak baik. Kalau anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan mengkonsumsi makanan seperti ini jelas lebih berbahaya," terang dr Andhika.
Bahan plastik yang masuk ke dalam tubuh mungkin bisa dibuang lewat pembuangan kotoran secara alami. Tapi jika tiap hari memakan makanan seperti ini, tentu akumulasinya bertambah banyak. Tubuh manusia tidak secanggih itu bisa membuang segala limbah di dalam tubuh. Lantas bagaimana cara membedakan makanan yang digoreng dengan plastik dengan yang tidak?
"Kalau caranya saya kurang paham. Tapi jika dilogika, plastik memiliki titik didih yang tinggi, sekitar 300 derajat Celcius, karena bahan-bahan polimer memang dibuat pada suhu tinggi. Jadi kalau digoreng, tentunya plastik tidak akan benar-benar lumer," kata dr Andhika.
Karena tidak lumer, tentu bahan plastik ini malah lebih berbahaya sebab potensinya untuk mengganggu ataupun menyumbat pori-pori saluran pencernaan semakin besar.
"Plastik itu bahan polimer dan sifatnya non biodegradable (tidak dapat terurai). Kalau masuk ke pencernaan susah diserap dan mengendap dalam tubuh. Pada tahap awal bisa menyebabkan iritasi, tapi kalau lama-lama juga bisa memicu mutasi dan menyebabkan kanker," kata dr Andhika Rachman, SpPD, FINASIM, ahli kanker dari RS Dharmais ketika dihubungi detikHealth, Kamis (7/2/2013).
Dr Andhika menuturkan, kanker yang diakibatkan makanan berplastik atau bahan-bahan berbahaya lain mungkin baru muncul 10 - 15 tahun setelah terpapar. Tapi yang lebih dikhawatirkan adalah keberadaan bahan berbahaya di dalam tubuh yang bisa mengganggu proses pencernaan.
Pada kasus kerupuk atau gorengan yang dicurigai berplastik, plastik yang masuk ke lambung bisa menyumbat pori-pori lambung. Walaupun asam lambung bersifat asam dan dapat melarutkan makanan, bahan polimer seperti plastik yang bersifat non biodegradable jelas tidak terurai dan dapat menyumbat pori-pori lambung.
"Akibatnya, proses pencernaan makanan terganggu. Yang saya khawatirkan malah terjadinya malnutrisi akibat proses penyerapan makanan tidak baik. Kalau anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan mengkonsumsi makanan seperti ini jelas lebih berbahaya," terang dr Andhika.
Bahan plastik yang masuk ke dalam tubuh mungkin bisa dibuang lewat pembuangan kotoran secara alami. Tapi jika tiap hari memakan makanan seperti ini, tentu akumulasinya bertambah banyak. Tubuh manusia tidak secanggih itu bisa membuang segala limbah di dalam tubuh. Lantas bagaimana cara membedakan makanan yang digoreng dengan plastik dengan yang tidak?
"Kalau caranya saya kurang paham. Tapi jika dilogika, plastik memiliki titik didih yang tinggi, sekitar 300 derajat Celcius, karena bahan-bahan polimer memang dibuat pada suhu tinggi. Jadi kalau digoreng, tentunya plastik tidak akan benar-benar lumer," kata dr Andhika.
Karena tidak lumer, tentu bahan plastik ini malah lebih berbahaya sebab potensinya untuk mengganggu ataupun menyumbat pori-pori saluran pencernaan semakin besar.
0 Response to "Makanan Berplastik akan Sumbat Lambung"
Post a Comment